Le Maître échange propos, anecdotes, brèves paraboles et maximes avec ses disciples. Tr. Couvreur (fr), Legge (en) et Lau (en).
子曰‘君子不重、則不威、學則不固。主忠信。無友不如己者。過、則勿憚改’
原文 8
Le Maître dit : « Si un homme honorable manque de gravité, il ne sera pas respecté et sa connaissance ne sera pas solide. Qu'il mette au premier rang la loyauté et la sincérité ; qu'il ne lie pas amitié avec des hommes qui ne lui ressemblent pas ; s'il tombe dans un défaut, qu'il ait le courage de s'en corriger. »
Couvreur I.8.
1. The Master said, "If the scholar be not grave, he will not call forth any veneration, and his learning will not be solid.
2. "Hold faithfulness and sincerity as first principles.
3. "Have no friends not equal to yourself.
4. "When you have faults, do not fear to abandon them."
Legge I.8.
The Master said, 'A gentleman who lacks gravity does not inspire awe. A gentleman who studies is unlikely to be inflexible. 'Make it your guiding principle to do your best for others and to be trustworthy in what you say. Do not accept as friend anyone who is not as good as you. 'When you make a mistake, do not be afraid of mending your ways.'
Lau [1:8]
Suatu pepatah, "Nabi tidak memberatkan, selanjutnya tidak gengsi, belajar selanjutnya tidak sulit. Memiliki kesungguhan pada kepercayaan. Tidak berteman dengan yang tidak sesuai dengan dirinya. Berpengalaman, Selanjutnya tidak pernah kuatir dengan perubahan".
Sugiar Yao – 01/12/2009
8. a. Nabi bersabda : "Seorang Junzi bila tidak menghargai dirinya, niscaya tidak berwibawa, belajarpun tidak akan teguh".
b. "Utamakanlah sikap Satya dan Dapat Dipercaya".
c. "Janganlah berkawan dengan orang yang tidak seperti dirimu".
d. "Bila bersalah janganlah takut untuk memperbaiki".
Matakin-Indonesia – 07/12/2008
23. Nabi bersabda, "Seseorang yang dapat membatasi dirinya, sekalipun mungkin berbuat salah, pasti jaranglah terjadi".
Matakin-Indonesia –
9 – 07/12/2008
22. Nabi bersabda, "Adapun sebabnya orang jaman dahulu merasa sukar mengucapkan kata-kata, ialah karena merasa malu kalau tidak dapat melaksanakannya".
Matakin-Indonesia –
8 – 07/12/2008
21. Nabi bersabda, "Usia ayah bunda tidak boleh tidak diketahui ; di satu pihak boleh merasa gembira, di lain pihak harus merasa khawatir".
Matakin-Indonesia –
7 – 07/12/2008
20. Nabi bersabda, "Bila seseorang selama tiga tahun tidak mengubah Jalan Suci ayahnya, bolehlah ia dinamai berbakti".
Matakin-Indonesia –
6 – 07/12/2008
19. Nabi bersabda, "Pada saat orangtua masih hidup, janganlah jauh mengembara. Bila terpaksa mengembara, haruslah mempunyai tujuan yang tertentu".
Matakin-Indonesia –
5 – 07/12/2008
18. Nabi bersabda, "Di dalam melayani ayah bunda, boleh memperingatkan (tetapi hendaknya lemah lembut). Bila tidak diturut, bersikaplah lebih hormat dan janganlah melanggar. Meskipun harus bercapai lelah, janganlah menggerutu".
Matakin-Indonesia –
4 – 07/12/2008
17. Nabi bersabda, "Bila melihat seorang yang Bijaksana, berusahalah menyamainya ; dan bila melihat seorang yang tidak Bijaksana, periksalah dirimu sendiri".
Matakin-Indonesia –
3 – 07/12/2008
16. Nabi bersabda, "Seorang Junzi hanya mengerti akan Kebenaran, sebaliknya seorang rendah budi hanya mengerti akan keuntungan".
Matakin-Indonesia –
2 – 07/12/2008
15. Nabi bersabda, "Shen, ketahuilah, Jalan SuciKu itu satu, tetapi menembusi semuanya". Zeng-zi menjawab, "Ya, Guru".
b. Setelah Nabi pergi, murid-murid lain bertanya, "Apakah maksud kata-kata tadi ?"
c. Zeng-zi menjawab, "Jalan Suci Guru, tidak lebih tidak kurang ialah Satya dan Tepasarira".
Matakin-Indonesia –
1 – 07/12/2008
14. Nabi bersabda, "Janganlah khawatir tiada kedudukan, berkhawatirlah kalau tidak mempunyai kecakapan untuk suatu kedudukan ; janganlah khawatir tiada orang yang mengetahui dirimu, tetapi berusahalah agar mempunyai kecakapan yang patut diketahui".
Matakin-Indonesia –
0 – 07/12/2008
8. a. Nabi bersabda : "Seorang Junzi bila tidak menghargai dirinya, niscaya tidak berwibawa, belajarpun tidak akan teguh".
b. "Utamakanlah sikap Satya dan Dapat Dipercaya".
c. "Janganlah berkawan dengan orang yang tidak seperti dirimu".
d. "Bila bersalah janganlah takut untuk memperbaiki".
Matakin-Indonesia – 07/12/2008
「‘君子不重則不威」
上に立つ者はあまり軽々しいと威厳がなくなる。
「過則勿憚改」
過ちに気づいたら、ためらわずに改めることだ。(I-8)
Anon. – 05/12/2006