Le Maître échange propos, anecdotes, brèves paraboles et maximes avec ses disciples. Tr. Couvreur (fr), Legge (en) et Lau (en).
Le Maître dit : « Celui qui gouverne une principauté qui entretient mille chariots de guerre doit être attentif aux affaires et tenir sa parole, modérer les dépenses et aimer les hommes, n'employer le peuple que dans les temps convenables1.
1. Afin de ne pas nuire aux travaux des champs.
Couvreur I.5.
The Master said, "To rule a country of a thousand chariots, there must be reverent attention to business, and sincerity; economy in expenditure, and love for men; and the employment of the people at the proper seasons."
Legge I.5.
The Master said, 'In guiding a state of a thousand chariots, approach your duties with reverence and be trustworthy in what you say; avoid excesses in expenditure and love your fellow men; employ the labor of the common people only in the right seasons.'
Lau [1:5]
Pepatah suatu yang luar biasa ‘Saya mendengar begitu banyak orang berpengetahuan merasa dirinya tidak perlu dan tidak harus memiliki tujuan hidup, Biasanya akan kehilangan orang dekat.
Sugiar Yao –
01 – 01/12/2009
Pertanyaan umum membuat keputusan ‘Pembuat aturan menjadikan ada menteri, Menteri adalah urusan pembuat aturan, Seperti ini pembawaannya’ .
Konghucu menghadapinya dengan pepatah ‘Pembuat aturan menjadikan ada menteri adalah peraturan, Menteri adalah urusan pembuat aturan karena kesungguhan hati’.
Sugiar Yao –
9 – 01/12/2009
Perkembangan masyarakat :
Suatu pepatah ‘Urusan pembuatan aturan adalah etika/ peraturan yang kadaluwarsa, manusia umumnya mengharapkan pertolongan/ bantuan pula’.
Sugiar Yao –
8 – 01/12/2009
Perkembangan masyarakat :
Suatu kontribusi bernafsu pergi memberitahu penggantian tahun lunar dengan korban kambing.
Suatu pepatah ‘Berkah pula, kalian menyukai kambing, saya menyukai etika’.
Sugiar Yao –
7 – 01/12/2009
Keakhlian :
Suatu pepatah ‘Memanah bukan sekedar memiliki suatu bidang, demi kekuasaan tidak sesuai jurusan/ bidangnya, sejak dulu seperti ini hukum keseimbangan alamnya’.
Sugiar Yao –
6 – 01/12/2009
Agama dan kenyataan :
Seseorang memasuki kelenteng besar, bertanya segala persoalan.
Pepatah kemungkinan ‘Sesungguhnya menceritakan orang-orang Zou yang telah modern sepertinya telah biasa mengerti etika, masuk ke kelenteng besar, bertanya setiap persoalan’.
Seseorang mendengar pepatahnya seperti ini ‘Adalah aturan/ etika pula’.
Sugiar Yao –
5 – 01/12/2009
Suatu pepatah ‘Menciptakan kemapanan sehubungan dengan itu dibutuhkan 2 generasi, menakjubkan, menakjubkan kebiasaannya membaca buku literature telah melekat, menurut saya ikut serta menciptakan‘.
Sugiar Yao –
4 – 01/12/2009
Pepatah pertanyaan pembelian oleh cucu penguasa ‘bersama-sama merasa nyaman sehubungan persembahan misteri, merasa tenang dan nyaman setelah memberikan persembahan misteri yang berhubungan dengan dapur/ rejeki‘.
Suatu pepatah ‘Tidaklah tepat, dapat menangkap dosa-dosa sehubungan kebahagiaan/ sorga. Menurut saya selalu berdoa untuk memohon bimbingan pula‘.
Sugiar Yao –
3 – 01/12/2009
Beramal hanya kepada yang nampak, beramal kepada dewa kalau dewa itu nampak.
Suatu pepatah ‘Menurut saya tidak berpartisipasi dalam hal beramal, sesungguhnya tidak beramal’.
Sugiar Yao –
2 – 01/12/2009
Kemungkinan bertanya bertani sesuai pengarahan.
Suatu pepatah ‘Bagi yang belum mengerti, mengerti pengarahan akan bermanfaat menjadikannya kebiasaan seperti ini di dunia pula, sebaiknya merealisasikan hal seperti ini sebanyak-banyaknya dan selamanya. sebaiknya menunjuk yang menangani’.
Sugiar Yao –
1 – 01/12/2009
Suatu pepatah '“Bertani”, menggairi sendiri yang telah ada dilanjutkan seperti pengarahan sebelumnya, saya tidak tertarik perlu ada pengawasan untuk ini selamanya'.
Sugiar Yao –
0 – 01/12/2009
Suatu pepatah, "Hukum alam semseta memiliki ribuan manfaat untuk negara, menghargai persoalan dan dapat dipercaya, penggunaan yang tepat akan menjadikan ada cinta kasih diantara manusia, menerapkan pada masyarakat butuh waktu".
Sugiar Yao – 01/12/2009
5. Nabi bersabda, "Mengatur negeri yang mempunyai seribu kereta perang harus hormat kepada tugas dan dapat dipercaya, hemat dalam anggaran belanja dan mencintai sesama manusia, memerintah rakyat hendaklah disesuaikan dengan waktunya."
Matakin-Indonesia – 07/12/2008
19. a. Pangeran Ding bertanya, "Bagaimanakah hendaknya seorang pemimpin memerintah pembantunya dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya ?"
b. Nabi menjawab, "Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dengan Kesusilaan dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya dengan Kesetiaan".
Matakin-Indonesia –
9 – 07/12/2008
18. Nabi bersabda, "Bila mengabdi kepada pemimpin dengan benar-benar menjalankan upacaranya, orang lain menganggapnya penjilat".
Matakin-Indonesia –
8 – 07/12/2008
17. a. Zi-gong ingin menghapus korban kambing pada upacara Bulan Baru.
b. Nabi bersabda, "Si, engkau menyayangkan kambingnya, Aku menyayangkan upacaranya".
Matakin-Indonesia –
7 – 07/12/2008
16. Nabi bersabda, "Di dalam perlombaan memanah, tidak diutamakan tembusnya kulit bulan-bulannya, karena tenaga seseorang tidaklah sama. Ini sudah diadatkan sejak dahulu kala".
Matakin-Indonesia –
6 – 07/12/2008
15. Tatkala Nabi masuk ke dalam Miao Besar (untuk memperingati Pangeran Zhao), segala hal ditanyakan.
Ada orang berkata, "Siapa yang mengatakan bahwa anak Negeri Zou itu mengerti Kesusilaan ? Masuk ke dalam Miao Besar segala hal ditanyakan".
Mendengar itu, Nabi bersabda, "Justru demikian inilah Kesusilaan".
Matakin-Indonesia –
5 – 07/12/2008
14. Nabi bersabda, "Kerajaan Zhou meneladan kedua kerajaan yang mendahuluinya dan ternyata megah kebudayaannya. Maka Akupun mengikuti jejak Kerajaan Zhou".
Matakin-Indonesia –
4 – 07/12/2008
13. a. Wang Sun-gu bertanya, "Apakah maksud peribahasa, 'Dari pada bermuka-muka kepada malaikat Ao (Malaikat ruang Barat daya rumah), lebih baik bermuka-muka kepada Malaikat Zao (Malaikat Dapur)".
b. Nabi bersabda, "Itu tidak benar. Siapa berbuat dosa kepada Tuhan, tiada tempat (lain) ia dapat meminta doa".
Matakin-Indonesia –
3 – 07/12/2008