...

Lun Yu Introduction Table of content – The Analects of Confucius

The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).

Lunyu I. 14.

With what mind one aiming to be a Chun-tsze pursues his learning.
The Master said, "He who aims to be a man of complete virtue in his food does not seek to gratify his appetite, nor in his dwelling place does he seek the appliances of ease; he is earnest in what he is doing, and careful in his speech; he frequents the company of men of principle that he may be rectified:– such a person may be said indeed to love to learn."

Legge I.14.

The Master said, 'The gentleman seeks neither a full belly nor a comfortable home. He is quick in action but cautious in speech. He goes to men possessed of the Way to have himself put right. Such a man can be described as eager to learn.'

Lau [1:14]

Le Maître dit : « Un homme honorable qui ne recherche pas la satisfaction de son appétit dans la nourriture, ni ses commodités dans son habitation, qui est diligent en affaires et circonspect dans ses paroles, qui se rectifie auprès des hommes vertueux, celui-là a un véritable désir d'apprendre. »

Couvreur I.14.

Suatu pepatah ‘Nabi makan tidak mengharapkan kenyang, selain itu bukan mengharapkan aman. Tepat sasaran setiap menangani persoalan dan ucapannya selalu berhati-hati, pendekatannya sesuai hukum alam semesta karena itu selalu sesuai. Boleh dikata baik untuk dipelajari dan sudah saatnya pula .
Sugiar Yao – 2009/12/01
14. Nabi bersabda : "Seorang Junzi, makan tidak mengutamakan kenyangnya; bertempat tinggal tidak mengutamakan enaknya, ia tangkas di dalam tugasnya dan hati-hati di dalam kata-katanya. Bila mendapatkan seseorang yang hidup di dalam Jalan Suci, ia dijadikan teladan untuk meluruskan hatinya. Demikianlah seseorang yang benar-benar suka belajar".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
29. Nabi bersabda, "Sungguh sempurna Kebajikan menjalani Laku Tengah Sempurna. Sayang sudah lama jarang di antara rakyat yang menjalani".
Matakin-Indonesia – 9 – 2008/12/07
28. Nabi menemui Nan-zi; hal ini menyebabkan Zi-lu tidak senang. Karena itu lalu bersumpah, "Kalau aku berbuat tidak pada tempatnya, Tian (Tuhan) menghukumku ! Tian (Tuhan) menghukumku) !"
Matakin-Indonesia – 8 – 2008/12/07
27. Nabi bersabda, "Seorang Junzi meluaskan pengetahuannya dengan mempelajari Kitab-kitab dan membatasi diri dengan Kesusilaan. Dengan demikian ia tidak sampai melanggar Kebajikan".
Matakin-Indonesia – 7 – 2008/12/07
26. a. Zai-wo bertanya, 'Seorang yang berperi Cinta Kasih kalau diberi tahu bahwa di dalam sumur ada Cinta Kasih, apakah ia akan mengikutinya juga ?"
b. Nabi menjawab, "Mengapa harus melakukan perbuatan semacam itu ? Seorang Junzi dapat dibunuh, tetapi tidak dapat dijerumuskan ; dapat dikelabui tetapi tidak dapat dijebak".
Matakin-Indonesia – 6 – 2008/12/07
25. Nabi bersabda, "Gu (cawan arak) yang sudah tidak berbentuk Gu lagi, apakah itu Gu ? Apakah itu Gu ?"
Matakin-Indonesia – 5 – 2008/12/07
24. Nabi bersabda, "Negeri Qi sekali berubah akan dapat menyamai Negeri Lu, dan Negeri Lu sekali berubah akan dapat mencapai Jalan Suci".
Matakin-Indonesia – 4 – 2008/12/07
23. Nabi bersabda, "Yang Bijaksana gemar akan air, yang berperi Cinta Kasih gemar akan gunung. Yang Bijaksana tangkas dalam perbuatan, yang berperi Cinta Kasih tentram. Yang Bijaksana gembira dan yang berperi Cinta Kasih tahan menderita".
Matakin-Indonesia – 3 – 2008/12/07
22. a. Fan Chi bertanya tentang seorang yang bijaksana. Nabi menjawab, "Ia mengabdi kepada rakyat berlandaskan Kebenaran. Ia menghormati rokh-rokh tetapi dari jauh (dengan hormat yang murni). Demikianlah seorang yang bijaksana".
b. Ia bertanya pula tentang seorang yang berperi Cinta Kasih. Dijawab, "Seorang yang berperi Cinta Kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan. Demikianlah orang yang berperi Cinta Kasih".
Matakin-Indonesia – 2 – 2008/12/07
21. Nabi bersabda, "Seorang yang pengetahuannya sudah melampaui tingkat pertengahan, boleh diajak membicarakan hal-hal yang tinggi ; seorang yang pengetahuannya masih di bawah tingkat pertengahan, tidak boleh diajak membicarakan hal-hal yang tinggi".
Matakin-Indonesia – 1 – 2008/12/07
20. Nabi bersabda, 'Yang mengerti belum sebanding dengan yang menyukai, sedangkan yang menyukai belum sebanding dengan yang dapat merasa gembira di dalamnya".
Matakin-Indonesia – 0 – 2008/12/07
14. Nabi bersabda : "Seorang Junzi, makan tidak mengutamakan kenyangnya; bertempat tinggal tidak mengutamakan enaknya, ia tangkas di dalam tugasnya dan hati-hati di dalam kata-katanya. Bila mendapatkan seseorang yang hidup di dalam Jalan Suci, ia dijadikan teladan untuk meluruskan hatinya. Demikianlah seseorang yang benar-benar suka belajar".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
「食無求飽、居無求安」
贅沢な飲食、安楽な住まい。こういうものを追い求めてはならない。(I-14)
Anon. – 2006/12/05
「ほどほど」というのは、人間の生きる規範としてもっとも大事なことである。
Anon. – 9 – 2006/12/05
理解することは好きになるのに及ばない。好きになることは楽しむことに及ばない。
Anon. – 0 – 2006/12/05
Lun Yu I. 14. (14) IntroductionTable of content
Previous page
Next page
Chinese landscape on plate (70)

The Analects of Confucius – Lun Yu I. 14. (14) – Chinese on/offFrançais/English
Alias the Lunyu, the Lun Yü, the Analects, les Entretiens du maître avec ses disciples.

The Book of Odes, The Analects, Great Learning, Doctrine of the Mean, Three-characters book, The Book of Changes, The Way and its Power, 300 Tang Poems, The Art of War, Thirty-Six Strategies
Welcome, help, notes, introduction, table.
IndexContactTop

Wengu, Chinese Classics multilingual text base