...

Lun Yu Introduction Table of content – The Analects of Confucius

The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).

Lunyu I. 6.

Rules for the training of the young:– duty first and then accomplishments.
The Master said, "A youth, when at home, should be filial, and, abroad, respectful to his elders. He should be earnest and truthful. He should overflow in love to all, and cultivate the friendship of the good. When he has time and opportunity, after the performance of these things, he should employ them in polite studies."

Legge I.6.

The Master said, 'A young man should be a good son at home and an obedient young man abroad, sparing of speech but trustworthy in what he says, and should love the multitude at large but cultivate the friendship of his fellow men.1 If he has any energy to spare from such action,let him devote it to making himself cultivated.'

Lau [1:6]

Le Maître dit : « Un jeune homme, dans la maison, doit aimer et respecter ses parents. Hors de la maison, il doit respecter ceux qui sont plus âgés ou d'un rang plus élevé que lui. Il doit être attentif et sincère dans ses paroles ; aimer tout le monde, mais se lier plus étroitement avec les hommes d'humanité. Ces devoirs remplis, s'il lui reste du temps et des forces, qu'il les emploie à l'étude des lettres et des arts libéraux. »

Couvreur I.6.

Suatu pepatah, "Bawahan, saat diterima perlakukanlah dengan kasih sayang, saat keluar perlakukanlah sebagai adik, pedulilah pada kepercayaan, aneka ragam cinta kasih yang bersifat duniawi, ada yang dekat dengan Damai. Ada yang memuaskan jika diingatkan dengan kekuasaan, selanjutnya menjadi ilmu pengetahuan’.
Sugiar Yao – 2009/12/01
6. Nabi bersabda : "Seorang muda, di rumah hendaklah berlaku Bakti, di luar hendaklah bersikap Rendah Hati, hati-hati sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat dan berhubungan erat dengan orang yang ber Peri Cinta Kasih. Bila telah melakukan hal ini dan masih mempunyai kelebihan tenaga, gunakanlah untuk mempelajari Kitab-kitab".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
3. Nabi bersabda, "Hanya seorang yang penuh Cinta Kasih saja dapat mencintai dan membenci orang".
Matakin-Indonesia – 9 – 2008/12/07
2. Nabi bersabda, "Seorang yang tidak berperi Cinta Kasih, tidak tahan lama di dalam penderitaan, dan tidak tahan lama di dalam kesenangan. Seorang yang berperi Cinta Kasih, merasakan sentosa di dalam Cinta Kasih dan seorang yang Bijaksana, merasakan beruntung di dalam Cinta Kasih ".
Matakin-Indonesia – 8 – 2008/12/07
1. Nabi bersabda, "Bertempat tinggal dekat tempat kediaman orang yang berperi Cinta Kasih, itulah yang sebaik-baiknya. Bila tidak mau memilih tempat yang disuasanai Cinta Kasih itu, bagaimana memperoleh Kebijaksanaan ?"
Matakin-Indonesia – 7 – 2008/12/07
26. Nabi bersabda, "Seorang berkedudukan tinggi yang tidak dapat berlapang hati ; menjalankan upacara tiada rasa hormat ; dan di dalam hal kematian tiada rasa sedih ; bagaimana Aku tahan melihatnya ?"
Matakin-Indonesia – 6 – 2008/12/07
25. Tentang musik Shao, Nabi bersabda, "Sungguh indah dan sempurna. "Tentang musik Wu, Nabi bersabda, "Sungguh indah, namun belum sempurna".
Matakin-Indonesia – 5 – 2008/12/07
24. a. Penjaga tapal batas Negeri Yi mohon bertemu dengan Nabi dan berkata, "Setiap ada seorang Junzi lewat disini, aku tidak pernah tidak menemuinya".
b. Oleh para murid ia dipersilahkan menemuiNya.
c. Setelah keluar, ia berkata, "Saudara-saudaraku, mengapa kalian nampak bermuram durja, karena kehilangan kedudukankah ?" Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Tian (Tuhan Yang Maha Esa) menjadikan Guru selaku Mu Duo (Genta)".
Matakin-Indonesia – 4 – 2008/12/07
23. Nabi bersabda kepada guru besar musik Negeri Lu, "Hal yang dapat diketahui tentang musik, ialah : Pada permulaannya suara harus cocok. Selanjutnya suara musik itu harmonis meninggi menurun dengan nada jernih dan tidak terputus-putus ; demikianlah sampai akhirnya".
Matakin-Indonesia – 3 – 2008/12/07
22. a. Nabi bersabda, "Sesungguhnya sangat kecil kepribadian Guan-zhong".
b. Ada orang bertanya, "Bukankah itu disebabkan Guan-zhong sangat hemat ?"
Nabi menjawab, "Guan-zhong mempunyai panggung San Gui, dan mempunyai banyak pegawai yang khusus mengerjakan satu tugas saja. Bagaimanakah ia dapat dikatakan hemat ?"
c. "Tetapi bukankah itu menunjukkan Guan-zhong banyak mengerti Kesusilaan ?"
Nabi menjawab pula, "Para raja muda membangun tembok di muka pintu gerbang istananya, Guan-zhong juga membangun tembok di muka pintu rumahnya. Para raja muda membangun panggung untuk menerima raja muda lain yang datang berkunjung ke istananya, Guan-zhong membangunnya juga. Maka, kalau Guan-zhong dikatakan mengerti Kesusilaan, siapakah yang tidak amengerti Kesusilaan ?"
Matakin-Indonesia – 2 – 2008/12/07
21. a. Pangeran Ai bertanya kepada Zai Wo tentang keistimewaan pohon yang ditanam ditempat sembahyang kepada Malaikat Bumi.
Zai Wo menjawab, "Pada jaman Kerajaan Xia ditanam pohon Song, pada jaman Kerajaan Yin ditanam pohon Po, tetapi pada jaman Kerajaan Zhou ini ditanam pohon Li dan dikatakan supaya rakyat gemetar ketakutan".
b. Ketika mendengar hal itu, Nabi bersabda, "Hal yang sudah terjadi tidak perlu dipercakapkan, hal yang sudah terlanjur tidak perlu dicegah, dan hal yang sudah lampau tidak perlu disalah-salahkan".
Matakin-Indonesia – 1 – 2008/12/07
20. Nabi bersabda, "Sanjak Gun Ju itu menggembirakan, tetapi tidak melanggar kesopanan; mengharukan tetapi tidak membuat merana".
Matakin-Indonesia – 0 – 2008/12/07
6. Nabi bersabda : "Seorang muda, di rumah hendaklah berlaku Bakti, di luar hendaklah bersikap Rendah Hati, hati-hati sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat dan berhubungan erat dengan orang yang ber Peri Cinta Kasih. Bila telah melakukan hal ini dan masih mempunyai kelebihan tenaga, gunakanlah untuk mempelajari Kitab-kitab".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
the second character should be ju1 (osprey) not the nearly identical sui1 (stare)
Rabinovich – 0 – 2006/12/10
[Xref] Lunyu III. 20. quotes Shijing I. 1. (1)
gbog – 0 Shijing 1 – 2005/12/02
G. Pauthier, dans sa traduction de La Grande Étude, propose cette pensée de Pascal en note :
« Je n'admire point un homme qui possède une vertu dans toute sa perfection, s'il ne possède en même temps dans un pareil degré la vertu opposée: tel qu'était Épaminondas, qui avait l'extrême valeur jointe à l'extrême bénignité; car autrement ce n'est pas monter, c'est tomber. On ne montre pas sa grandeur, pour être dans une extrémité; mais bien en touchant les deux à la fois, et remplissant tout l'entre-deux. Mais peut-être que ce n'est qu'un soudain mouvement de l'âme de l'un à l'autre de ces extrêmes, et qu'elle n'est jamais en effet qu'en un point, comme le tison de feu que l'on tourne. Mais au moins cela marque l'agilité de l'âme, si cela n'en marque l'étendue. »
gbog – 9 – 2002/12/03
Lun Yu I. 6. (6) IntroductionTable of content
Previous page
Next page
Chinese landscape on plate (62)

The Analects of Confucius – Lun Yu I. 6. (6) – Chinese on/offFrançais/English
Alias the Lunyu, the Lun Yü, the Analects, les Entretiens du maître avec ses disciples.

The Book of Odes, The Analects, Great Learning, Doctrine of the Mean, Three-characters book, The Book of Changes, The Way and its Power, 300 Tang Poems, The Art of War, Thirty-Six Strategies
Welcome, help, notes, introduction, table.
IndexContactTop

Wengu, Chinese Classics multilingual text base