...

Lun Yu Introduction Table of content – The Analects of Confucius

The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).

Lunyu II. 24. (40)

Neither in sacrifice nor in any other practice may a man do anything but what is right.
1. The Master said, "For a man to sacrifice to a spirit which does not belong to him is flattery.
2. "To see what is right and not to do it is want of courage."

Legge II.24.

The Master said, 'To offer sacrifice to the spirit of an ancestor not one's own is obsequious.
'Faced with what is right, to leave it undone shows a lack of courage.'

Lau [2:24]

Le Maître dit : « Celui-là se rend coupable d'adulation, qui sacrifie à un esprit auquel il ne lui appartient pas de sacrifier. Celui-là manque de courage, qui néglige de faire une chose qu'il sait être juste. »

Couvreur II.24.

Lunyu 15:11 Merupakan penjelasan, bahwa untuk memulai suatu usaha sebaiknya dimulai pada waktu remang-remang.
Kenyataan yang kita lihat memang demikian. Jika memulai usaha yang sudah terang benderang persaingannya sangat ketat dan pengusaha baru akan sulit bersaing dengan pengusaha lama yang sudah eksis lebih dahulu.
Begitu pula pada saat merayakan musim semi, perlu dirayakan dengan tari-tarian dan suara merdu, karena merayakan musim semi dengan teriakan2 yang tidak seronok hanya menunjukan dirinya tidak jauh dari bencana.
Dengan kata lain, dihari raya saja tidak dapat menahan diri untuk berucapan yang baik, bagaimana mungkin keseharian dirinya dapat menjaga ucapannya.sebagai berikut:

Pertanyaan mimik wajah yang dalam “Demi Negara bagian”.
Suatu pepatah ‘Memahami musim semi adalah waktunya, Lebih bermanfaat pada saat masih remang-remang mulai berjuang. Menciptakan pakaian bagaikan pangeran.
Kebahagiaan selanjutnya adalah mengharmoniskan dengan menari (dance), Melepas ketegangan (perasaan serius) dengan berteriak, Jauh dari orang berbakat,
Ketegangan dengan teriakan tidak seronok (kata-kata kotor), Merupakan bakat (talenta) orang-orang yang sering menghadapi malapetaka’.
Sugiar Yao – 2 – 2009/12/01
Suatu pepatah 'Dirinya sia-sia memberi persembahan kepada setan, bujukan pula, kelihatannya penyebabnya bukan hati nurani, bukan keberanian pula'.
Sugiar Yao – 2009/12/01
24. a. Nabi bersabda : "Bersembahyang kepada rokh yang tidak seharusnya disembah, itulah menjilat".
b. "Mengetahui Kebenaran tetapi tidak melakukannya, itulah tiada Keberanian".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
Lun Yu II. 24. (40) IntroductionTable of content
Previous page
Next page
Chinese landscape on plate (96)

The Analects of Confucius – Lun Yu II. 24. (40) – Chinese on/offFrançais/English
Alias the Lunyu, the Lun Yü, the Analects, les Entretiens du maître avec ses disciples.

The Book of Odes, The Analects, Great Learning, Doctrine of the Mean, Three-characters book, The Book of Changes, The Way and its Power, 300 Tang Poems, The Art of War, Thirty-Six Strategies
Welcome, help, notes, introduction, table.
IndexContactTop

Wengu, Chinese Classics multilingual text base