The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).
子夏曰‘賢賢易色、事父母、能竭其力、事君、能致其身、與朋友交、言而有信。雖曰未學、吾必謂之學矣’
原文 7
Tsze-hsiâ said, "If a man withdraws his mind from the love of beauty, and applies it as sincerely to the love of the virtuous; if, in serving his parents, he can exert his utmost strength; if, in serving his prince, he can devote his life; if, in his intercourse with his friends, his words are sincere:– although men say that he has not learned, I will certainly say that he has."
Legge I.7.
Tzu-hsia said, 'I would grant that a man has received instruction who appreciates men of excellence where other men appreciate beautiful women, who exerts himself to the utmost in the service of his parents and offers his person to the service of his lord, and who, in his dealings with his friends, is trustworthy in what he says, even though he may say that he has never been taught.'
Lau [1:7]
Tzeu hia dit : « Celui qui, au lieu d'aimer les plaisirs, aime et recherche les hommes sages, qui aide ses parents de toutes ses forces, qui se dépense tout entier au service de son prince, qui avec ses amis parle sincèrement, quand même on me dirait qu'un tel homme n'a pas étudié, j'affirmerais qu'il a étudié. »
Couvreur I.7.
Pepatah suatu yang bersemi, "Berbobot, berbobot sederhana penampilannya, berurusan dengan kedua orang tuanya, sanggup mengabaikan kekuasaannya, sebagai pejabat mampu mencapai tujuan hidupnya, pergaulan dengan teman-temannya, ucapannya dapat dipercaya".
Pepatahnya, "Walaupun dirinya sudah cukup menguasai tetap menganggap dirinya masih belum cukup belajar, menurut saya harus berkata perlu belajar selamanya".
Sugiar Yao – 2009/12/01
7. Zi Xia berkata : "Orang yang dapat menjunjung Kebijaksanaan lebih dari keelokkan, melayani orang tua dapat mencurahkan tenaganya, mengabdi kepada pemimpin berani berkorban, bergaul dengan kawan dan sahabat kata-katanya dapat dipercaya, meskipun dikatakan ia belum belajar, aku akan mengatakan; ia sudah belajar ".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
13. Nabi bersabda, "Bila orang dapat menggunakan Kesusilaan dan Kerendahan Hati di dalam mengatur negara, apakah kesukarannya ? Kalau tidak dapat menggunakan Kesusilaan dan Kerendahan Hati di dalam mengatur negara, apakah guna Kesusilaan ?"
Matakin-Indonesia –
9 – 2008/12/07
12. Nabi bersabda, "Seorang yang hanya mengejar keuntungan saja, niscaya banyak yang menyesalkan".
Matakin-Indonesia –
8 – 2008/12/07
11. Nabi bersabda, "Seorang Junzi senantiasa ingat akan Kebajikan, sedangkan seorang rendah budi hanya ingat kenikmatan ; seorang Junzi senantiasa ingat akan hukum, sedangkan seorang rendah budi hanya mengharapkan belas kasihan orang".
Matakin-Indonesia –
7 – 2008/12/07
10. Nabi bersabda, "Seorang Junzi terhadap persoalan di dunia tidak mengiakan atau menolak mentah-mentah. Hanya Kebenaranlah yang dijadikan ukuran".
Matakin-Indonesia –
6 – 2008/12/07
9. Nabi bersabda, "Seorang siswa yang benar-benar hendak hidup di dalam Jalan Suci, tetapi masih malu berpakaian buruk dan makan tidak enak, sesungguhnya ia belum masuk hitungan"
Matakin-Indonesia –
5 – 2008/12/07
8. Nabi bersabda, "Pagi mendengar akan Jalan Suci, sore hari matipun ikhlas".
Matakin-Indonesia –
4 – 2008/12/07
7. Nabi bersabda, "Adapun kesalahan seseorang itu masing-masing sesuai dengan sifatnya. Bahkan dari kesalahannya dapat diketahui apakah ia seorang yang berperi Cinta Kasih".
Matakin-Indonesia –
3 – 2008/12/07
6. a. Nabi bersabda, "Aku belum pernah melihat orang yang benar-benar menyukai Cinta Kasih dan benar-benar membenci laku yang tidak Cinta Kasih. Seorang yang benar-benar menyukai Cinta Kasih, tidak ada hal lain yang lebih dimuliakan dari padanya. Seorang yang benar-benar membenci laku yang tidak Cinta Kasih selalu berusaha melaksanakan Cinta Kasih sedemikian rupa, sehingga tidak memungkinkan barang sesuatu yang tidak berperi Cinta Kasih melekat pada dirinya".
b. Bila suatu hari seseorang mengerahkan seluruh kekuatannya dalam Cinta Kasih, Aku belum pernah melihat ia akan kekurangan tenaga. Mungkin ada juga, tetapi Aku belum pernah melihatnya".
Matakin-Indonesia –
2 – 2008/12/07
5. a. Nabi bersabda, "Kaya dan berkedudukan mulia ialah keinginan tiap orang, tetapi bila tidak dapat dicapai dengan Jalan Suci, janganlah ditempati. Miskin dan berkedudukan rendah ialah kebencian tiap orang, tetapi bila tidak dapat disingkiri dengan Jalan Suci, jangan ditinggalkan".
b. "Seorang Junzi bila meninggalkan Cinta Kasih, bagaimanakah memperoleh sebutan ini ?"
c. "Seorang Junzi sekalipun sesaat makan tidak melanggar Cinta Kasih, di dalam kesibukan juga demikian, bahkan di dalam topan dan bahayapun ia tetap demikian".
Matakin-Indonesia –
1 – 2008/12/07
4. Nabi bersabda, "Bila cipta selalu ditujukan kepada Cinta Kasih, tiada sarang bagi kejahatan".
Matakin-Indonesia –
0 – 2008/12/07
7. Zi Xia berkata : "Orang yang dapat menjunjung Kebijaksanaan lebih dari keelokkan, melayani orang tua dapat mencurahkan tenaganya, mengabdi kepada pemimpin berani berkorban, bergaul dengan kawan dan sahabat kata-katanya dapat dipercaya, meskipun dikatakan ia belum belajar, aku akan mengatakan; ia sudah belajar ".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07