The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).
1. Tsze-ch'in asked Tsze-kung, saying, "When our master comes to any country, he does not fail to learn all about its government. Does he ask his information? or is it given to him?"
2. Tsze-kung said, "Our master is benign, upright, courteous, temperate, and complaisant and thus he gets his information. The master's mode of asking information! – is it not different from that of other men?"
Legge I.10.
Tzu-ch'in asked Tzu-kung, 'When the Master arrives in a state, he invariably gets to know about its government. Does he seek this information? or is it given him?'
Tzu-kung said, 'The Master gets it through being cordial, good, respectful, frugal and deferential. The way the Master seeks it is, perhaps, different from the way other men seek it.'
Lau [1:10]
Tzeu k'in adressa cette question à Tzeu koung : « Quand notre Maître arrive dans une principauté, il reçoit toujours des renseignements sur l'administration de l'État. Est-ce lui qui les demande au prince, ou bien est-ce le prince qui les lui offre ? » Tzeu koung répondit : « Notre Maître les obtient non par des interrogations, mais par sa douceur, son calme, son respect, sa tenue modeste et sa déférence. Il a une manière d'interroger qui n'est pas celle des autres hommes. »
Couvreur I.10.
Peternak unggas bertanya sehubungan dengan pepatah suatu kontribusi,"Yang bertanggung jawab menjadi seperti ini sebenarnya karena negara bagian pula, Kepastian yang terdengar sebenarnya pemerintah, mengajukan permohonan secara bersama- sama, turun kebawah bersama-sama adalah kebersamaan.
Pepatah suatu kontribusi, "Orang yang bertanggung jawab menjadi gerah, permintaan sangat banyak, menghormati, membutuhkan segera mungkin, minta izin meninggalkan setelah tercapai kesepakatan".
Sugiar Yao – 2009/12/01
10. a. Zi-qin bertanya kepada Zi-gong, "Tiap kali Guru tiba di suatu negara, niscaya mengetahui pemerintahannya. Ini disebabkan karena berusaha mengetahui atau diberi tahu ?"
b. Zi-gong menjawab : "Guru mendapatkan itu karena sikapNya yang ramah tamah, baik hati, hormat, sederhana dan suka mengalah. Demikianlah Guru mendapatkan pengetahuan itu. Berbeda dengan orang lainkah cara Guru mendapatkannya ?"
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
17. Nabi bersabda, "Sungguh pandai bergaul Yan Ping-zhong ; semakin lama semakin menumbuhkan sikap hormat".
Matakin-Indonesia –
9 – 2008/12/07
16. Nabi bersabda tentang Zi-chan, "Ia telah melaksanakan empat syarat Jalan Suci seorang Junzi. Di dalam perbuatannya sehari-hari ia selalu bersikap hormat, di dalam mengabdi kepada atasannya selalu dengan sikap sungguh-sungguh, di dalam memelihara kesejahteraan rakyat ia selalu bermurah hati, dan di dalam memerintah rakyat selalu berdasar Kebenaran".
Matakin-Indonesia –
8 – 2008/12/07
15. Zi-gong bertanya, "Mengapakah Kong Wen-zi diberi gelar Wen (Pujangga) ?"
Nabi menjawab, "Ia seorang yang pandai, tetapi suka belajar dan tidak malu bertanya sekalipun kepada bawahannya. Maka ia diberi gelar Pujangga".
Matakin-Indonesia –
7 – 2008/12/07
14. Zi-lu bila mendengar suatu ajaran dan belum berhasil menjalankannya, ia takut kalau-kalau mendengar ajaran baru pula.
Matakin-Indonesia –
6 – 2008/12/07
13. Zi-gong berkata, "Ajaran Guru tentang Kitab-kitab, dapat kuperoleh dengan mendengar, tetapi Ajaran Guru tentang Watak Sejati dan Jalan Suci Tuhan, tidak dapat kuperoleh (hanya) dengan mendengar".
Matakin-Indonesia –
5 – 2008/12/07
12. Zi-gong berkata, "Aku tak ingin orang lain merecoki aku, maka akupun tak ingin merecoki orang lain". Nabi bersabda, "Si itu kiranya belum nmenjadi kemampuanmu".
Matakin-Indonesia –
4 – 2008/12/07
11. Nabi bersabda. "Aku belum pernah melihat orang yang benar-benar berkemauan keras". Ada orang berkata, "Shen Ching !"
Nabi bersabda, "Ching terlalu banyak keinginan. Bagaimana dapat berkemauan kears ?"
Matakin-Indonesia –
3 – 2008/12/07
10. a. Zai-yu tidur pada siang hari. Nabi bersabda, "Kayu lapuk tidak dapat diukir, dinding dari tanah liat tidak dapat dikapur ; kepada Yu tidak perlu Kusesalkan".
b. Nabi bersabda, "Dahulu Aku terhadap seseorang, setelah mendengar kata-katanya, Aku percaya akan perbuatannya ; tetapi, sekarang bila Aku mendengar kata-katanya, lalu Kuperiksa perbuatannya. Yu lah yang menyebabkan Aku mengubah pendirian".
Matakin-Indonesia –
2 – 2008/12/07
9. a. Nabi bertanya kepada Zi-gong, "Engkau dengan Hui, siapakah kiranya lebih tangkas berpikir ?"
b. Zi-gong menjawab, "Bagaimana Si berani membandingkan diri dengan Hui ? Hui bila mendengar satu dapat mengerti sepuluh, sedangkan Si bila mendengar satu dapat mengerti paling-paling dua".
c. Nabi bersabda, "Memang tidak sebanding. Bahkan Aku denganmu tidak sebanding dengannya".
Matakin-Indonesia –
1 – 2008/12/07
8. a. Meng Wu-bo bertanya apakah Zi-lu seorang yang berperi Cinta Kasih. Nabi menjawab, 'Aku tidak tahu".
b. Ketika ditanya lagi. Nabi bersabda, "You boleh disuruh mengatur angkatan perang suatu negara yang mempunyai seribu kereta perang, tetapi entahlah tentang peri Cinta Kasihnya".
c. "Bagaimanakah tentang Qiu ?" "Qiu boleh disuruh menjadi kepala daerah yang mempunyai seribu keluarga atau suatu marga dengan seratus kereta perang. Tetapi entahlah tentang peri Cinta Kasihnya".
d. "Bagaimana dengan Chi ?" "Chi boleh disuruh memakai pakaian upacara berdiri di istana untuk melayani atau menemui para tamu ; namun entahlah tentang peri Cinta Kasihnya".
10. a. Zi-qin bertanya kepada Zi-gong, "Tiap kali Guru tiba di suatu negara, niscaya mengetahui pemerintahannya. Ini disebabkan karena berusaha mengetahui atau diberi tahu ?"
b. Zi-gong menjawab : "Guru mendapatkan itu karena sikapNya yang ramah tamah, baik hati, hormat, sederhana dan suka mengalah. Demikianlah Guru mendapatkan pengetahuan itu. Berbeda dengan orang lainkah cara Guru mendapatkannya ?"
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
that second 朽(rotten) should be the look-alike 杇(whitewash)