The Master discusses with his disciples and unveil his preoccupations with society. Tr. Legge (en), Lau (en) and Couvreur (fr).
1. The Master said, "If the people be led by laws, and uniformity sought to be given them by punishments, they will try to avoid the punishment, but have no sense of shame.
2. "If they be led by virtue, and uniformity sought to be given them by the rules of propriety, they will have the sense of shame, and moreover will become good."
Legge II.3.
The Master said, 'Guide them by edicts, keep them in line with punishments, and the common people will stay out of trouble but will have no sense of shame. Guide them by virtue, keep them in line with the rites, and they will, besides having a sense of shame, reform themselves.'
Lau [2:3]
Le Maître dit : « Si le prince conduit le peuple au moyen des lois et le retient dans l'unité au moyen des châtiments, le peuple s'abstient de mal faire ; mais il ne connaît aucune honte. Si le prince dirige le peuple par la Vertu et fait régner l'union grâce aux rites, le peuple a honte de mal faire, et devient vertueux. »
Couvreur II.3.
Suatu pepatah ‘Hukum alam semesta diperlakukan seperti pengendalian, ketenangan diperlakukan seperti hukuman, masyarakat menghindari sepertinya tidak ditertawakan.
Hukum alam semesta diperlakukan seperti moralitas, ketenangan diperlakukan seperti aturan, ada yang menertawakan akan menjadi kejiwaan dirinya’.
Sugiar Yao – 2009/12/01
3. a. Nabi bersabda : "Dibimbing dengan undang-undang, dilengkapi dengan hukuman, menjadikan rakyat hanya berusaha menghindari dan kehilangan perasaan harga diri".
b. "Dibimbing dengan Kebajikan dan dilengkapi dengan Kesusilaan, menjadikan rakyat tumbuh perasaan harga diri dan berusaha hidup benar".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
11. Nabi bersabda, "Biar mempunyai kepandaian seperti Pangeran Zhou, bila ia sombong dan tamak, sesungguhnya belum patut dipandang."
Matakin-Indonesia –
9 – 2008/12/07
10. Nabi bersabda, "Seorang yang menyukai keberanian tetapi takut sengsara, akan menjadi pengacau. Yang tidak berperi Cinta Kasih bila terlalu dibenci iapun akan menjadi pengacau."
Matakin-Indonesia –
8 – 2008/12/07
9. Nabi bersabda, Apa yang boleh bagi rakyat, biarlah dilaksanakan, yang tidak boleh, biarlah diketahui."
Matakin-Indonesia –
7 – 2008/12/07
8. a. Nabi bersabda, "Bangunkan hatimu dengan Sanjak."
b. "Tegakkan pribadimu dengan Kesusilaan."
c. "Sempurnakan dirimu dengan Musik."
Matakin-Indonesia –
6 – 2008/12/07
7. a. Zeng-zi berkata, "Seorang siswa tidak boleh tidak berhati luas dan berkemauan keras, karena beratlah bebannya dan jauhlah perjalanannya."
b. "Cinta Kasih itulah bebannya, bukankah berat ? Sampai mati barulah berakhir, bukankah jauh ?"
Matakin-Indonesia –
5 – 2008/12/07
6. Zeng-zi berkata, "Seorang yang dapat diserahi mengasuh anak yatim piatu, dapat menunaikan tugas negara di tempat yang beratus li jauhnya, dan di dalam menjumpai kesulitan tidak goncang hatinya, bukankah ia seorang Junzi ? Sungguh ia seorang Junzi !"
Matakin-Indonesia –
4 – 2008/12/07
5. Zeng-zi berkata, "Cakap, tetapi suka bertanya kepada yang tidak cakap ; berpengetahuan luas tetapi suka bertanya kepada yang kurang pengetahuan ; berkepandaian tetapi kelihatan tidak ; berisi tetapi nampak kosong ; tidak mendendam atas perbuatan orang lain ; dahulu aku mempunyai seorang teman yang dapat melakukan ini."
Matakin-Indonesia –
3 – 2008/12/07
4. a Tatkala Zeng-zi sakit. Meng Jing-zi menengoknya.
b. Zeng-zi berkata, "Burung yang akan mati terdengar sedih suaranya ; sedang orang yang akan mati, baik kata-katanya".
c. Seorang Junzi menjunjung tiga syarat hidup di dalam Jalan Suci. Di dalam sikap dan lakunya, ia menjauhkan sikap congkak dan angkuh ; pada wajahnya selalu menunjukkan sikap Dapat Dipercaya dan di dalam percakapannya selalu ramah tamah serta menjauhi kata-kata kasar."
d. "Mengenai alat perlengkapan upacara sembahyang tidak perlu engkau turut campur, karena sudah ada yang mengurus."
Matakin-Indonesia –
2 – 2008/12/07
4. a. Tatkala Zeng-zi sakit, Meng Jing-zi menengoknya.
b. Zeng-zi berkata, "Burung yang akan mati terdengar sedih suaranya ; sedang orang yang akan mati, baik kata-katanya."
c. "Seorang Junzi menjunjung tiga syarat hidup di dalam Jalan Suci. Di dalam sikap dan lakunya, ia menjauhkan sikap congkak dan angkuh ; pada wajahnya selalu menunjukkan sikap Dapat Dipercaya dan di dalam percakapannya selalu ramah tamah serta menjauhi kata-kata yang kasar".
Matakin-Indonesia –
2 – 2008/12/07
3. a. Tatkala Zeng-zi sakit, dikumpulkan murid-muridnya, lalu berkata, "Singkaplah selimut kakiku, singkaplah selimut tanganku (lihat baik-baik) !".
b. "Didalam Kitab Sanjak, tertulis, "Hati-hatilah, was-waslah seolah-olah berjalan di tepi jurang yang dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan es yang tipis." Sekarang dan selanjutnya sudah bebaslah aku dari tanggung jawab atas tubuhku. Ingatlah ini , hai anak-anakku !"
Matakin-Indonesia –
1 – 2008/12/07
2. a. Nabi bersabda, "Melakukan hormat tanpa tertib Kesusilaan, akan menjadikan orang repot. Berhati-hati tanpa tertib Kesusilaan, akan menjadikan orang serba takut. Berani tanpa tertib Kesusilaan, akan menjadikan orang suka mengacau. Dan jujur tanpa tertib Kesusilaan, akan menjadikan orang berlaku kasar."
b. "Maka seorang pembesar bila benar-benar dapat melakukan tugas di dalam keluarganya, rakyat akan timbul peri Cinta Kasihnya ; bila tidak dilupakan sahabat-sahabat lamanya, rakyat tidak tawar perasaan hatinya."
Matakin-Indonesia –
0 – 2008/12/07
3. a. Nabi bersabda : "Dibimbing dengan undang-undang, dilengkapi dengan hukuman, menjadikan rakyat hanya berusaha menghindari dan kehilangan perasaan harga diri".
b. "Dibimbing dengan Kebajikan dan dilengkapi dengan Kesusilaan, menjadikan rakyat tumbuh perasaan harga diri dan berusaha hidup benar".
Matakin-Indonesia – 2008/12/07
自分の才能はひけらかさず、自分より才能のない者にも意見を求める。まは、自分の知識はひけらかさず、自分より知識のない者にも教えを受ける。
[Xref] Lunyu VIII. 3. quotes Shijing II. 5. (195)
si jin xin xiao should be si jin xin yi. [corrected, thanks]